Rupiah Selasa Sore Lesu Darah di Rp13.384

INILAHCOM, Jakarta – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa (15/11/2016) sore, bergerak melemah sebesar 34 poin menjadi Rp13.384 per dolar Amerika Serikat dari posisi sebelumnya sebesar Rp13.350/dolar AS.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Selasa mengatakan bahwa dolar AS diperdagangkan mulai terbatas terhadap sejumlah mata uang dunia, termasuk rupiah seiring dengan investor melakukan beberapa posisi ambil untung.

“Mata uang AS masih mendapatkan sentimen positif dari kemenangan Donald Trump setelah menang dalam pemilihan presiden AS,” katanya.

Ia menambahkan bahwa investor mengantisipasi Presiden AS terpilih akan mendorong inflasi dan pertumbuhan ekonomi AS, sebuah kondisi yang akan mendorong kenaikan suku bunga bank sentral AS dalam waktu dekat.

“Keyakinan inflasi yang lebih tinggi telah mendominasi sentimen pasar, memberi tenaga pada dolar AS terhadap mata uang dunia,” katanya.

Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta menambahkan bahwa dolar AS masih terapresiasi, masih dilatarbelakangi harapan kebijakan fiskal ekspansif yang akan ditempuh oleh Trump, Presiden AS terpilih.

Di sisi lain, lanjut dia, harga komoditas yang masih di bawah level 45 dolar AS sebagai level psikologis juga masih membayangi laju mata uang komodtas.

Terpantau, harga minyak mentah jenis WTI crude, Selasa (15/11) sore, berada di posisi 44,49 dolar AS per barel. Sementara itu, minyak mentah jenis brent crude di posisi 45,47 dolar AS per barel.

Dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI), Selasa, mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat menjadi Rp13.338 dibandingkan Senin (14/11) sebesar Rp13.358. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*