Rupiah Retreat Signifikan, Spekulan Asing Perkeruh Pasar

 

Kinerja Dollar Amerika Serikat pada hari ini (11 April) terpantau positif pada pair USD/IDR, dan menunjukkan pergerkan rebound kendati masih berada dalam tren bearish moderat ditinjau dalam dua bulan perdagangan terakhir.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan bahwa pada analisa kurs BI hari ini Dollar Amerika Serikat terpantau bergerak terangkat sekitar 0.94 % terhadap mata uang Rupiah pada perdagangan valas hari ini, sementara itu data terkini kurs BI (jual) Dollar Amerika Serikat dengan rate Bank Indonesia berada pada kisaran Rp. 11507/USD dan kurs BI (beli) sekitar Rp. 11393/USD.

Selain itu Euro terpantau bergerak menguat sekitar 1.27 % terhadap mata uang Rupiah pada perdagangan valas hari ini. Adapun data terkini kurs BI (jual) Euro dengan rate Bank Indonesia berada pada kisaran Rp. 15988.98/EUR dan kurs BI (beli) sekitar Rp. 15828.29/EUR.

Sentimen positif terhadap mata uang Euro nampak menguat terkait laporan dari Destatis menyampaikan bahwa sektor konsumsi di Jerman memberikan sinyal pertumbuhan yang cukup baik, kendati masih sama dengan kinerja pada periode sebelumnya.

Perkembangan tersebut ditunjukkan dengan adanya pertumbuhan pada indikator ekonomi German Final CPI m/m sekitar 0.3% , dimana nilai pada periode sebelumnya juga 0.3%. Informasi tersebut menunjukkan performa yang sesuai dengan estimasi sejumlah ekonom, yang memperkirakan akan dapat tumbuh 0.3%.

Selain hal-hal diatas, melemahnya Rupiah terhadap mata uang lainnya pada hari ini diduga juga terkait dengan adanya serangan spekulasi terhadap Rupiah. Retreatnya nilai kurs Rupiah secara cukup signifikan dalam dua hari terakhir ini merupakan indikasi awal (early alert) kemungkinan dimulainya serangan spekulan asing yang mencoba memancing di air keruh .

Spekulan asing diperkirakan sedang berupaya mengambil untung dengan berusaha menciptakan ketidakstabilan pada kurs Rupiah, pasca pemilu legislatif di Indonesia yang telah berlangsung dengan aman dan tertib.

 

  

Indra Yudistira/Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research/VM/VBN
Editor: Jul Allens
Pic : Wikimedia.org


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*