Rupiah Rabu sore bergerak melemah

Rupiah Rabu sore bergerak melemah
Jakarta (ANTARA News) – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore bergerak melemah sebesar 77 poin menjadi Rp12.067 dibanding sebelumnya Rp11.990 per dolar AS.

Analis Monex Investindo Futures, Zulfirman Basir di Jakarta, Rabu mengatakan bahwa data penjualan ritel AS yang positif serta pernyataan beberapa pejabat the Fed yang menginginkan pelaksanaan pengurangan stimulus keuangan tetap dilanjutkan tahun ini membuat dolar AS menguat.

“Investor masih cemas dengan kebijakan the Fed untuk melanjutkan pengurangan jumlah pembelian obligasi,” kata dia.

Meski demikian, lanjut dia, secara teknikal pada grafik harian, menunjukan bahwa masih ada potensi penguatan bagi mata uang rupiah untuk dalam jangka menengah.

Dari sisi fundamental, Zulfirman Basir mengatakan bahwa adanya beberapa pengecualian atas larangan ekspor mineral Indonesia telah memberikan harapan bahwa defisit transaksi berjalan Indonesia mungkin tidak akan seburuk estimasi sebelumnya.

“Kondisi itu dapat memberikan sentimen positif untuk rupiah ke depannya,” kata dia.

Sementara itu, Analis pasar uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova mengatakan bahwa beberapa pelaku pasar masih menilai positif data ekonomi Indonesia menahan koreksi nilai tukar rupiah lebih dalam.

“Diperkirakan masih ada potensi penguatan bagi rupiah untuk dalam jangka menengah,” kata dia.

Rully menambahkan pelaku pasar keuangan domestik juga sedang menanti keputusan rapat the Fed yang rencananya diselenggarakan pada 18-19 Januari mendatang.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Rabu ini (15/1), tercatat mata uang rupiah melemah menjadi Rp12.077 dibanding sebelumnya (13/12) di posisi Rp12.047 per dolar AS.


Sumber: http://www.antaranews.com/rss/ekonomi-bursa

Speak Your Mind

*

*