Rupiah Rabu Pagi Unjuk Gigi Jadi Rp12.989

INILAHCOM, Jakarta – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi bergerak menguat sebesar 25 poin menjadi Rp12.989, dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.014 per dolar AS.

“Mata uang rupiah bergerak menguat bersama mayoritas kurs di kawasan Asia. Kenaikan harga komoditas secara umum masih beri sentimen positif,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta di Jakarta, Rabu (19/10/2016).

Terpantau harga minyak mentah dunia jenis WTI naik sebesar 0,91 persen menjadi 50,75 dolar AS per barel, dan Brent bergerak menguat 0,89 persen ke posisi 52,14 dolar AS per barel, pada Rabu pagi.

Kendati demikian, menurut dia, apresiasi rupiah masih akan kembali diuji menjelang rilis produk domestik bruto (PDB) Tiongkok. Jika angka pertumbuhannya di bawah 6,7 persen “year on year” maka bisa memberi sentimen negatif bagi pasar keuangan di kawasan Asia.

Di sisi lain, lanjut dia, rencana pemerintah yang akan menurunkan harga gas industri dan bahan bakar minyak (BBM) di Papua, dipastikan menaikkan beban subsidi baik langsung maupun tidak langsung.

Kondisi itu, menurut dia, bisa menjadi preseden negatif bagi harapan “investment grade” pada Desember 2016 mendatang oleh lembaga pemeringkat Standard & Poor’s (S&P).

Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra menambahkan bahwa data indeks aktivitas manufaktur Amerika Serikat menekan nilai dolar AS terhadap mayoritas mata uang dunia, termasuk rupiah.

Namun, lanjut dia, dolar AS masih menunjukkan potensi penguatan kedepannya seiring dengan adanya optimisme pasar terhadap kenaikan suku bunga The Fed pada akhir tahun ini. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*