Rupiah rabu pagi menguat menjadi Rp13.333

Jakarta (ANTARA News) – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi bergerak menguat sebesar 62 poin menjadi Rp13.333 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp13.395 per dolar AS.

Pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova di Jakarta, Rabu mengatakan paket kebijakan ekonomi jilid XI yang salah satunya menyasar peningkatan ekspor oleh pelaku UMKM melalui pemberian kredit usaha rakyat (KUR) akan menjadi penopang bagi perekonomian domestik.

“Secara umum, paket kebijakan yang sudah dikeluarkan hingga paket jilid XI, akan menjaga fundamental ekonomi nasional sehingga ruang penguatan rupiah cukup terbuka,” katanya.

Ia menambahkan bahwa proyeksi ekonomi triwulan I 2016 yang sedianya akan dirilis pada pertengahan April nanti juga diperkirakan berada di level 5 persen, itu akan menambah sentimen positif bagi mata uang domestik terhadap dolar AS.

“Fundamental ekonomi kita masih positif, jika terjadi koreksi merupakan hal wajar,” katanya.

Selain itu, lanjut dia, Ketua Federal Reserve Janet Yellen yang memberi sinyal akan berhati-hati dalam menaikkan suku bunga acuannya di tengah masih tingginya risiko ekonomi global membuat dolar AS menjadi kuran menarik bagi investor.

“Sinyal hati-hati itu mengindikasikan The Fed belum akan menaikan suku bunga dalam waktu dekat,” katanya.

Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta menambahkan bahwa Ketua Federal Reserve yang masih mengutamakan kenaikan suku bunga bertahap, menghapus sentimen “hawkish” yang belakangan ini berkembang sehingga dolar AS melemah di kawasan Asia, termasuk di Indonesia.

“Ruang penguatan rupiah terbuka di tengah dolar AS yang tertekan di pasar global. Sentimen positif dari peluncuran kebijakan ekonomi XI serta pemangkasan BBM lanjutan juga turut membantu rupiah menguat,” katanya.

Editor: AA Ariwibowo

COPYRIGHT © ANTARA 2016


Distribusi: ANTARA News – Ekonomi – Bursa

Speak Your Mind

*

*