Pelemahan rupiah yang telah dimulai perdagangan hari Selasa (20/12) kembali berlanjut masuki perdagangan sesi Asia hari Rabu (21/12) sekalipun dollar AS sedang terpukul terhadap beberapa rival utamanya. Rupiah mendapat beban juga dari pelemahan kurs referensi yang BI lakukan untuk perdagangan antar bank hari ini.
Lihat: Dollar AS dan Bursa Wallstreet Kembali Cetak Rekor
Lemahnya rupiah pagi ini membuat arus keluar modal investor asing di bursa saham bertambah melebihi arus masuknya hingga tercetak net sell sebesar Rp155 miliar lebih. Tekanan jual investor asing tersebut berusaha menekan IHSG yang sedang bergerak negatif di area normal.
Lihat: IHSG 21 Desember Dibuka Naik Terdukung Penguatan Wall Street
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot pagi ini bergerak negatif dengan posisi penurunan 0,19% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13463/US$ setelah dibuka lemah pada level Rp13440/US$. Demikian untuk kurs Jisdor ditetapkan BI ke posisi lebih lemah di 13473 dari perdagangan sebelumnya di 13393.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini berpotensi kuat pada akhir perdagangan oleh tekanan yang dialami dollar AS, sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah bergerak di level support di 13505 dan resistance di 13420.
H Bara/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center Editor : Jul Allens
—
Distribusi: Vibiznews
Speak Your Mind