Rupiah Menguat Usai BI Rate Turun, Ini Penampakannya

Jakarta -Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 13-14 Januari 2016 memutuskan untuk menurunkan BI Rate sebesar 25 bps menjadi 7,25%, dengan suku bunga Depocit Facility 5,25% dan Lending Facility pada level 7,75%.

Penurunan BI rate ini rupanya memberikan dampak langsung terhadap pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Rupiah saat ini terpantau menguat dan dolar AS langsung anjlok.

Berdasarkan data perdagangan Reuters, Kamis (14/1/2016), dolar AS bergerak turun ke level terendahnya di Rp 13.810.

Padahal, beberapa waktu lalu, dolar AS sempat melesat ke level tertingginya di angka Rp 13.960.

Mata uang Paman Sam tersebut memang terus naik-turun dengan sangat cepat bak roller coaster.

Selain faktor dalam negeri, pergerakan rupiah juga dipengaruhi faktor eksternal.

Perlambatan ekonomi China dan terus merosotnya harga minyak dunia menekan laju rupiah.

Ditambah, belum adanya kepastian dari bank sentral AS The Federal Reserve (the Fed) untuk menaikkan tingkat suku bunganya secara gradual di tahun ini.

Berikut penampakan pelemahan dolar AS:

(drk/hns)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*