Rupiah Menguat Tipis ke Posisi Rp 14.128/USD

shadow

Financeroll – Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis (3/9) sore menguat tipis sebesar empat poin menjadi Rp 14.128 per dolar AS dibandingkan dengan posisi sebelumnya Rp 14.132 per dolar AS.  Kondisi pasar keuangan regional yang bervariasi membuat penguatan nilai tukar rupiah cenderung bergerak terbatas. Hal itu karena sentimen positif dan negatif yang datang secara bergantian.

Sentimen positif dari angka inflasi Agustus 2015 yang telah diumumkan awal bulan September ini yang terbilang positif masih dibayangi sentimen eksternal yakni rencana Bank Sentral AS atau the Fed menaikkan suku bunga.  Naiknya suku bunga the Fed akan mendorong investor masuk ke Amerika Serikat karena seolah-olah investasi disana memberikan imbal hasil yang naik.

Saat ini, investor sedang menantikan data penggajian nonpertanian atau non farm payrolls (NFP) AS yang sedianya akan diumumkan pada Jumat (4/9) untuk melihat kondisi terkini pasar tenaga kerja AS.  Proyeksi data NFP akan ada kenaikan, begitu juga dengan tingkat pengangguran Amerika Serikat yang diperkirakan turun. Jika proyeksi itu benar maka akan menandai berita positif terhadap AS yang mendukung penguatan dolarnya. Tapi jika dirilis sebaliknya maka tekanan turun terhadap dolar AS dapat terjadi.

Di sisi lain, sebagian investor juga masih dibayangi kebimbangan menyusul data sektor manufaktur yang menurun. Situasi itu membuat kenaikan tingkat suku bunga the Fed belum terlalu jelas kapan atau jadi tidaknya tahun ini.  Di tengah ketidakpastian itu membuat mata uang negara berkembang menjadi kurang diminati investor karena risikonya semakin tinggi.  Dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Kamis (3/9) mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah menjadi Rp 14.160 dibanding sebelumnya Rp 14.127 per dolar AS. [Sugeng R]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*