Rupiah menguat tersokong sentimen positif

JAKARTA. Rupiah berhasil mengungguli tipis the greenback. Peluang ini datang setelah sajian data ekonomi Amerika Serikat, Senin (23/11) malam kurang memuaskan.

Di pasar spot, Selasa (24/11) nilai tukar rupiah merangkak naik 0,03% ke level Rp 13.718 per dollar AS dibanding hari sebelumnya. Berbeda, di kurs tengah Bank Indonesia, valuasi rupiah justru tergerus 0,19% ke level Rp 13.723 per dollar AS.

Trian Fathria, Research and Analyst Divisi Treasury PT Bank BNI Tbk mengatakan data manufacturing PMI dan existing home sales AS merosot. Tidak heran index USD pun terkapar. Kesempatan ini dimanfaatkan rupiah untuk unggul.

Memang tercatat Flash Manufacturing PMI AS Oktober 2015 turun dari 54,0 ke level 52,6. Sedangkan existing home sales di bulan yang sama turun ke level 5,36 juta dari sebelumya 5,55 juta.

“Efeknya memang USD melemah terhadap mata uang lawannya termasuk rupiah,” kata Trian. Index USD hingga Selasa (24/11) tercatat turun 0,27% ke level 99,57 dibanding hari sebelumnya.

Selain itu, dari internal pun ikut menyokong rupiah. “Pemerintah melakukan lelang obligasi yang melebihi target indikatif,” ujar Trian. Lelang obligasi tercatat meraup Rp 9 triliun dari target indikatif awalnya hanya Rp 6 triliun.

“Jadi, baik dari eksternal dan internal cukup menguntungkan posisi rupiah,” papar Trian.


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*