Rupiah menguat meski masih 12.000-an per dolar

Jakarta (ANTARA News) – Nilai tukar rupiah di pasar uang spot antarbank Jakarta, Jumat sore, menguat 170 poin seiring respons positif pasar terhadap perkembangan politik di tanah air menjelang pelantikan presiden terpilih Joko Widodo.

Rupiah ditransaksikan pada 12.090 per dolar AS, jauh lebih baik dibanding posisi sebelumnya yang mencapai 12.260 per dolar AS.

“Sentimen positif didominasi dari dalam negeri, kondisi politik sebelumnya yang memanas sudah mulai kondusif. Adanya pertemuan Joko Widodo dengan Prabowo Subianto membuat psikologis investor yakin kedepannya terhadap pasar investasi,” kata analis dari Platon Niaga Berjangka, Lukman Leong.

Pekan depan, susunan kabinet pemerintahan baru akan kembali menjadi perhatian pelaku pasar keuangan di dalam negeri. Diharapkan, kabinet pemerintahan baru nanti diisi oleh sosok yang sesuai dengan kemampuannya.

Kendati demikian, ia mengingatkan bahwa sentimen politik ini hanya bersifat sementara, pelaku pasar juga harus mencermati kondisi ekonomi global yang cenderung melambat.

“Melambatnya perekonomian global tentu akan berdampak juga pada indonesia,” ucapnya.

Analis Monex Investindo Futures Zulfirman Basir menambahkan bahwa penguatan dolar AS tertahan seiring dengan pernyataan salah satu pejabat the Fed yang menyebut bank sentral AS mungkin mempertahankan program pembelian obligasi.

“Kondisi itu cukup menenangkan pasar di tengah merebaknya kecemasan atas outlook kebijakan moneter AS,” katanya.

Sementara menurut kurs tengah Bank Indonesia, rupiah berada pada 12.222 per dolar AS setelah sebelumnya 12.207 per dolar AS.

Editor: Suryanto

COPYRIGHT © ANTARA 2014


Distribusi: ANTARA News – Ekonomi – Bursa

Speak Your Mind

*

*