Rupiah Menguat ke Posisi Rp 13.585/USD

shadow

BenzanoLaju nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu sore, bergerak menguat 34 poin menjadi Rp 13.585 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp 13.619 per dolar AS.  Penguatan mata uang rupiah saat ini terbilang normal karena pada pekan lalu rupiah telah tertekan cukup dalam setelah data tenaga kerja AS yang dirilis meningkat.  Pelaku pasar uang cenderung kembali masuk ke aset berisiko, salah satunya rupiah seraya menanti sentimen selanjutnya yakni komentar pejabat bank sentral AS pada pertengahan bulan November ini mengenai kenaikan suku bunga acuan AS.

Dengan demikian, mata uang rupiah diproyeksikan masih dapat mengalami tekanan ke depannya.  Apalagi, kondisi ekonomi Tiongkok juga masih mencatatkan perlambatan salah satunya terlihat dari tingkat produksi industri periode Oktober 5,6 persen dari 5,7 persen di bulan sebelumnya.

Kondisi ekonomi Tiongkok yang melambat itu akan mempengaruhi laju ekonomi kita mengingat Tiongkok merupakan mitra perdagangan Indonesia. Nilai tukar rupiah mempertahankan penguatannya seiring dengan penjagaan Bank Indonesia (BI).  Tindakan itu dilakukan agar makroekonomi dan sistem keuangan di dalam negeri stabil, mengingat arah perbaikan ekonomi domestik yang mulai terlihat positif.

Meski pertumbuhan ekonomi Indonesia masih di bawah lima persen, namun arahnya membaik, ke depannya cukup terbuka untuk tumbuh di atas lima persen.  Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada hari Rabu (11/11) mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat menjadi Rp13.576 dibandingkan hari sebelumnya (10/11) Rp13.619 per dolar AS. [Sugeng R]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*