Rupiah Menguat ke Posisi Rp 12.545 / USD


shadow

Financeroll – Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis (15/1) sore, bergerak menguat sebesar 35 poin menjadi Rp 12.545 dibandingkan posisi sebelumnya Rp 12.580 per dolar AS.  Ekspektasi pelaku pasar Bank Indonesia akan mempertahankan level tingkat suku bunga acuan (BI rate) di level 7,75%, itu menjadi salah satu penopang mata uang rupiah.

Level BI rate itu menandakan tingkat inflasi masih sesuai dengan ekspektasi dan masih sesuai dalam menjaga fundamental ekonomi Indonesia di tengah melambatnya perekonomian global.  Di sisi lain,  optimisme investor terhadap prospek investasi di Indonesia juga terlihat masih tinggi menyusul hasil lelang Surat Utang Negara (SUN) oleh pemerintah Indonesia yang mengalami kelebihan permintaan. Situasi itu juga memberikan dukungan bagi stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Meski demikian, penguatan rupiah terhadap dolar AS masih cenderung tertahan menyusul neraca transaksi berjalan Indonesia yang masih tercatat defisit.  Dalam jangka menengah-panjang pergerakan rupiah akan sejalan mengikuiti fundamentalnya, salah satu acuannya yakni data neraca transaksi berjalan.

Sementara itu, data penjualan ritel Amerika Serikat tadi malam telah memgurangi kekhawatiran pasar akan prospek kenaikan suku bunga AS (Fed rate) yang lebih cepat dari seharusnya.  Kondisi itu cukup membebani nilai tukar dolar AS tadi malam sehingga memberikan sentimen positif untuk rupiah.  Sebaliknya pada kurs tengah Bank Indonesia, mata uang lokal ini bergerak melemah menjadi Rp 12.617 dibandingkan hari sebelumnya, Rabu (14/1) di posisi Rp 12.580 per dolar AS.  [geng]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*