Rupiah Menguat ke Posisi Rp 12.300 / USD


shadow

Financeroll – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa (9/12)  sore, bergerak menguat sebesar 55 poin menjadi Rp 12.300 dibandingkan posisi sebelumnya Rp 12.355 per dolar AS.  Sebagian pelaku pasar uang diperkirakan sedang mengambil posisi ambil untung dengan melepas dolar AS setelah mengalami penguatan cukup tinggi, kondisi itu membuat rupiah kembali berada di area positif.

Meski demikian, dia memperkirakan penguatan rupiah hanya berjangka pendek di tengah sentimen negatif yang menyelimuti di dalam negeri seperti menurunnya cadangan devisa Indonesia menjadi USD 111,14 miliar per akhir November 2014 dari USD 111,97 miliar dari bulan sebelumnya.

Selain itu,  proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2015 yang dipangkas Bank Dunia menjadi 5,2%, lebih rendah dari perkiraan sebelumnya 5,6 persen juga akan membayangi laju rupiah ke depannya.  Di sisi lain,  ekspektasi inflasi yang masih tinggi ke depannya akibat dampak dari penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi masih membayangi laju nilai tukar rupiah ke depannya.

Saat ini Bank Indonesia (BI) masih memiliki ruang untuk menaikkan suku bunga acuan (BI rate) untuk menjaga inflasi agar tidak terlalu tinggi, sehingga rupiah bisa bergerak stabil.  Bank Indonesia (BI) cukup aktif melakukan intervensi di tengah kondisi kurs rupiah yang cenderung berada dalam area tekanan.

Otoritas  BI menyatakan terus melakukan intervensi di pasar valas dan terlihat bahwa intensitasnya semakin besar dari periode normal, kondisi itu membuat rupiah naik.  Sebaliknya pada kurs tengah BI mata uang lokal ini bergerak melemah menjadi Rp 12.347 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp 12.252 per dolar AS.  [geng]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*