Financeroll – Laju nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin sore, menguat 29 poin menjadi Rp 12.149 dibandingkan posisi sebelumnya Rp 12.178 per dolar AS. Penguatan indeks dolar AS terhenti di pasar uang dalam negeri menyusul data tenaga kerja AS yang di bawah perkiraan pasar.
Data “Non-Farm Payrolls” hanya tumbuh sekitar 214.000 pekerja dan “Average Hourly Earnings” sebesar 0,1% untuk bulan Oktober tahun ini, di bawah perkiraan analis yang masing-masing sebesar 235.000 dan 0,2%.
Hasil data tenaga kerja itu cukup berpengaruh ke pergerakan pasar keuangan global. Dolar AS pun berbalik melemah terhadap mata uang utama dunia. Laju rupiah terapresiasi setelah pelaku pasar merespon positif rilis data-data Jerman dan Perancis yang lebih baik dari sebelumnya sehingga berimbas pada laju mata uang euro.
Diharapkan, diikuti negara-negara lain di kawasan Euro yang dapat berimbas positif pada perekonomian di Asia. Laju rupiah sedang mencoba berbalik menguat. Namun demikian, lajunya masih rentan terhadap pembalikan arah menyusul sentimen BBM di dalam negeri yang masih dipantau pasar. Seiring penguatannya di transaksi antarbank di Jakarta, pada kurs tengah Bank Indonesia mata uang lokal ini juga bergerak menguat menjadi Rp 12.138 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp 12.149 per dolar AS. [geng]
—
Distribusi: Financeroll Indonesia
Speak Your Mind