Rupiah Menguat ke Posisi Rp 12.133 / USD


shadow

Financeroll  – Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat (21/11) sore, menguat 42 poin menjadi Rp 12.133 dibandingkan posisi sebelumnya Rp 12.175 per dolar AS. Penguatan indeks dolar AS tertahan menyusul minat investor terhadap pasar berisiko kembali muncul sehingga mata uang di kawasan Asia mayoritas bergerak menguat.

Melemahnya dolar AS itu seiring dengan penguatan mata uang yen Jepang setelah Menteri Keuangan Jepang mengkritik tajamnya pelemahan yen dalam beberapa hari terakhir.  Meski demikian, dolar AS masih mendapatkan dukungan dari data-data ekonomi Amerika Serikat yang cukup bagus dari prediksi, sementara data-data ekonomi di negara-negara Eropa lebih buruk dari proyeksi.

Data ekonomi AS seperti indeks harga produsen (CPI), penjualan rumah kedua dan indeks manufaktur Bank Sentral AS Philadelphia dirilis lebih bagus dari proyeksi. Sementara data ekonomi di kawasan Euro yaitu indeks aktivitas manufaktur dan sektor jasa dirilis lebih buruk dari prediksi pasar.

Di sisi lain,  fundamental ekonomi Indonesia ke depan masih dinilai positif sebagian pelaku pasar uang, kebijakan pemerintah yang telah menaikan harga bahan bakar (BBM) bersubsidi masih menjadi salah satu faktornya.  Dinaikkannya harga bahan bakar minyak (BBM) akan berdampak positif dalam jangka panjang bagi fundamental ekonomi karena ruang fiskal Indonesia akan bertambah.  Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat (21/11) tercatat mata uang rupiah tidak bergerak nilainya atau stagnan di posisi Rp 12.161 per dolar AS. [geng]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*