Rupiah menguat ke 11.743 per dolar AS

Jakarta (ANTARA News) – Nilai tukar rupiah di pasar spot antarbank Jakarta pada Senin sore menguat 52 poin ke posisi 11.743 per dolar AS dibanding posisi penutupan sebelumnya 11.795 per dolar AS.

“Masih ada optimisme investor asing terhadap pasar keuangan di Indonesia sehingga mendorong mata uang rupiah bergerak menguat terhadap dolar AS,” ujar pengamat pasar uang dari Bank Himpunan Saudara Rully Nova.

Ia mengatakan bahwa investor asing masih meyakini bahwa ekonomi Indonesia masih dapat tumbuh meski dibayangi sentimen negatif global salah satunya geopolitik di Ukraina dan Gaza.

Ia menambahkan bahwa penguatan rupiah untuk jangka pendek masih dapat terjaga menyusul data inflasi bulan Juli tahun ini yang sebesar 0,93 persen, dan itu dinilai cukup rendah karena terjadi pada bulan puasa.

Namun, lanjut dia, perlu diwaspadai juga pergerakan rupiah terhadap dolar AS untuk jangka menengah-panjang menyusul data neraca perdagangan Indonesia yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan defisit sebesar 305,1 juta dolar AS pada Juni 2014, yang berarti kinerja perdagangan mengalami penurunan mengingat pada Mei 2014 surplus sebesar 69,9 juta dolar AS.

“Untuk jangka menengah-panjang, rupiah masih dibayangi sentimen negatif dari data neraca perdagangan Indonesia,” katanya.

Ia mengharapkan bahwa pemerintahan baru mendatang dapat lebih fokus menjaga kinerja neraca perdagangan Indonesia agar tidak kembali mencatatkan defisit.

Di sisi lain, lanjut Rully Nova, masih adanya kekhawatiran pasar terhadap kenaikan suku bunga bank sentral AS (the Fed) juga masih membayangi penguatan rupiah untuk ke depannya.

Sementara menurut kurs tengah Bank Indonesia rupiah berada pada 11.747 per dolar AS, lebih kuat dari posisi sebelumnya 11.591 per dolar AS.

Editor: Suryanto

COPYRIGHT © 2014


Distribusi: ANTARA News – Ekonomi – Bursa

Speak Your Mind

*

*