Rupiah Menguat Karena Tertopang Sentimen Eksternal

INILAHCOM, Jakarta – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin (19/10/2015) sore menguat 14 poin. Rupiah menjadi Rp13.526 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp13.540 per dolar AS.

“Sentimen eksternal menjadi salah satu penopang mata uang rupiah untuk kembali bergerak menguat setelah pada tadi pagi sempat berada di area negatif,” tegas Analis pasar uang PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong di Jakarta, Senin (19/10/2015).

Lukman mengatakan proyeksi belum akan dinaikannya suku bunga acuan Amerika Serikat (Fed fund rate) pada tahun 2015 ini menyusul prospek pertumbuhan perekonomian global yang masih melambat, terutama di pasar negara berkembang juga menjadi salah satu faktor nilai tukar rupiah menguat.

“Belum akan dinaikannya suku bunga AS membuat investor kembali masuk ke aset-aset berisiko di pasar keuangan negara berkembang, termasuk Indonesia. Kemungkinan kenaikan suku bunga the Fed terjadi pada awal 2016,” jelas dia.

Kendati demikian, lanjut dia, fluktuasi rupiah terhadap dolar AS masih akan bervariasi karena tidak menutup kemungkinan bank sentral AS menaikan suku bunganya pada Desember tahun ini.

“Masih ada satu kali lagi rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), itu akan terus dicermati investor,” kata dia.

Pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara Rully Nova menambahkan secara umum prospek perekonomian Indonesia masih positif ke depannya sehingga nilai tukar rupiah bergerak stabil dengan kecenderungan menguat.

“Tekanan dari eksternal memang masih berpotensi untuk membalikan arah peregarak rupiah, namun paling tidak ada harapan positif dari dalam negeri sehingga fluktuasi rupiah akan tetap stabil,” papar dia.

Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI)m Senin (19/10/2015) mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah menjadi Rp13.563 dibandingkan hari sebelumnya (16/10/215) Rp13.534. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*