Rupiah Mengering 52 Poin Jadi Rp 13.313/US$

INILAHCOM, Jakarta – Dalam pembukaan perdagangan antarbank, Jakarta, Rabu (18/5/2016), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS rontok 52 poin menjadi Rp13.313 per US$. Penutupan kemarin Rp13.261 per US$.

“Faktor teknikal menjadi salah satu pemicu bagi nilai tukar rupiah bergerak melemah terhadap dolar AS. Penguatan rupiah pada hari sebelumnya dijadikan kesempatan oleh sebagian pelaku pasar uang untuk ambil untung,” kata Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada.

Reza bilang, pelemahan mata uang Garuda ini, masih relatif terbatas seiring dengan harga minyak mentah dunia yang masih berada dalam tren penguatan. Kenaikan harga minyak yang meningkat memberikan sentimen positif bagi kenaikan harga komoditas lain, itu akan mendorong nilai ekspor komoditas Indonesia meningkat. “Kenaikan harga komoditas dapat berpotensi menghasilkan surplus bagi neraca non migas domestik,” kata Reza.

Sementara, harga minyak mentah jenis WTI crude pada hari ini menguat 0,27% menjadi US$ 48,44 per barel, sedangkan minyak mentah jenis brent crude di posisi US$ 49,38 per barel, atau menguat 0,20%.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, data inflasi Amerika Serikat yang di bawah estimasi pasar akan meredam sentimen kenaikan suku bunga AS dan berpotensi menahan kenaikan mata uang dolar AS lebih tinggi.”Situasi itu dapat membuat penguatan dolar AS bergerak singkat terhadap mata uang dunia, termasuk rupiah,” kata Ariston. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*