Rupiah melemah tipis menjadi Rp13.942 per dolar

Jakarta (ANTARA News) – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa pagi, bergerak melemah tipis sebesar lima poin menjadi Rp13.942 dibandingkan posisi sebelumnya Rp13.937 per dolar AS.

Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta di Jakarta, Selasa mengatakan bahwa nilai tukar rupiah mengalami koreksi seiring dengan tren harga komoditas yang cenderung masih menurun, di tengah situasi itu pelaku pasar khawatir belanja pemerintah berpeluang terganggu.

“Secara umum pelemahan harga komoditas masih akan menekan rupiah,” katanya.

Ia menambahkan bahwa jika penurunan harga komoditas, terutama minyak mentah mengurangi kemampuan belanja pemerintah untuk mendorong pertumbuhan maka pelemahan mata uang rupiah dapat berlanjut.

Di sisi lain, lanjut dia, pelaku pasar juga sedang fokus terhadap rilis data produk domestik bruto (PDB) 2015 Tiongkok, jika membukukan hasil di luar harapan pasar maka berpotensi mempertahankan sentimen pelemahan rupiah terhadap dolar AS.

“PDB Tiongkok kuartal IV 2015 diperkirakan stabil di kisaran 6,8-6,9 persen secara tahunan, jika hasilnya di bawah itu bisa memicu aksi jual di pasar Asia,” katanya.

Sementara itu, Analis PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong mengatakan bahwa sebagian pelaku pasar memprediksi pertumbuhan ekonomi Tiongkok masih melambat, dipicu melemahnya output dan investasi. Pelaku pasar diharapkan tetap waspada terhadap hasil PDB Tiongkok.

“Hasil rilis data PDB Tiongkok kuartal IV akan dsorot pasar, di mana diprediksi akan menunjukkan pertumbuhan tahunan terburuknya dalam 25 tahun terakhir,” katanya.

Editor: Fitri Supratiwi

COPYRIGHT © ANTARA 2016


Distribusi: ANTARA News – Ekonomi – Bursa

Speak Your Mind

*

*