Rupiah melemah menjadi Rp14.685 per dolar AS

Jakarta (ANTARA News) – Nilai tukar rupiah dalam transaksi antarbank di Jakarta pada Selasa pagi melemah 20 poin dari posisi terakhir kemarin menjadi Rp14.685 per dolar AS.

Analis PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong mengatakan dolar AS masih akan terus menguat selama belum ada kepastian kebijakan bank sentral Amerika Serikat (the Federal Reserve) tentang kenaikan suku bunga acuannya.

“Ketidakpastian tentang waktu kenaikan suku bunga masih menekan sentimen para investor, di tengah situasi itu pelaku pasar akan menempatkan asetnya di instrumen mata uang safe haven seperti dolar AS,” katanya.

Kesehatan ekonomi Tiongkok yang belum pulih, ia mengatakan, menambah kekhawatiran negara-negara berkembang di sekitarnya, membuat aset investasinya menjadi kurang menarik.

Di dalam negeri, menurut dia, pasar juga sedang menantikan data inflasi September yang akan diumumkan Badan Pusat Statitisk pada 1 Oktober. Inflasi September diharapkan menurun.

Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan isu perlambatan perekonomian global membuat pasar di negara-negara berkembang berada dalam tekanan.

Dia mengharapkan pengumuman paket kebijakan ekonomi kedua pemerintah hari ini dapat mengalihkan perhatian investor dari situasi global.

“Kebijakan pemerintah itu diharapkan bisa meningkatkan ekspektasi pertumbuhan ekonomi nasional ke depan,” katanya.

Editor: Maryati

COPYRIGHT © ANTARA 2015


Distribusi: ANTARA News – Ekonomi – Moneter

Speak Your Mind

*

*