Rupiah Melemah ke Posisi Rp11.693 per dolar AS

shadow

rupiah189Financeroll  – Laju nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa (2/9) sore melemah sebesar 52 poin menjadi Rp 11.745 dibandingkan posisi sebelumnya Rp 11.693 per dolar AS.  Fundamental ekonomi Indonesia yang masih dibayangi perlambatan pertumbuhan menyusul ekspektasi inflasi yang akan kembali tinggi seiring dengan rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi dan gas elpiji tabung 12 kg (kilogram) cukup membebani laju nilai tukar rupiah.

Naiknya harga BBM dan gas elpiji akan membuat inflasi tinggi, kemungkinan pelaku pasar uang di dalam negeri merespons sentimen itu.  Di sisi lain,  data neraca perdagangan Indonesia yang mencatatkan surplus pada bulan Juli 2014 sebesar 123,7 juta dolar AS tidak didukung dari kenaikan ekspor.  Belum meningkatnya kinerja ekspor akan menghambat pertumbuhan ekonomi nasional.

Sentimen lainnya, menurut Lukman Leong, aksi tunggu investor terhadap susunan kabinet pemerintahan baru mendatang masih dinanti pasar. Situasi yang belum pasti itu menambah beban bagi mata uang rupiah untuk berada di area positif.

Diharapkan setelah diumumkannya kabinet baru nanti, pelaku pasar uang akan menyambut positif.   meski  demikian, ia mengatakan bahwa rentang pergerakan nilai tukar rupiah saat ini masih cukup stabil menyusul aliran dana asing yang masuk ke Indonesia seperti pasar saham dalam beberapa hari terakhir cukup mampu menopang mata uang domestik tidak tertekan lebih dalam.  Sementara itu kurs tengah Bank Indonesia pada hari Selasa ini (2/9), tercatat mata uang rupiah bergerak melemah menjadi Rp 11.734 dibandingkan posisi sebelumnya di Rp 11.710 per dolar AS. [geng]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*