Rupiah Melemah ke Posisi Rp 13.585/USD

shadow

Benzano – Laju nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa (11/8) sore melemah 57 poin menjadi Rp 13.585 per dolar AS dibandingkan dengan posisi sebelumnya Rp 13.528 per dolar AS.  Langkah pemerintah Tiongkok yang melakukan devaluasi nilai tukar yuan terhadap dolar AS memberi kontribusi besar terhadap penurunan nilai tukar di kawasan Asia, termasuk rupiah.

Kebijakan Tiongkok itu untuk mendorong ekspornya agar meningkat di tengah lesunya permintaan akibat melambatnya perekonomian global.  Sementara dari dalam negeri, pada awal semester kedua 2015 juga belum ada sentimen maupun data yang positif untuk menopang mata uang rupiah untuk kembali bergerak ke area positif.  Mulai dari data ekonomi semester kedua 2015 yang melambat hingga maraknya isu rencana perombakan (reshuffle) Kabinet Kerja, menambah sentimen negatif bagi mata uang domestik.

Di sisi lain,  Bank Indonesia (BI)  juga tidak akan terlalu aktif untuk melakukan intervensi karena dampaknya akan negatif terhadap cadangan devisa Indonesia.  Tekanan pada hari ini  Selasa  (11/8) cukup tinggi, akan cukup sulit bagi BI melakukan intervensi, kalaupun ada intervensi dalam intensitas sedang.

Penyerapan anggaran belanja modal dan barang pada semester kedua ini dapat lebih baik sehingga memberikan harapan kepada pasar bahwa pembangunan infrastruktur akan lebih baik dibandingkan periode sebelumnya.  Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Selasa (11/8) mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah menjadi Rp 13.541 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp 13.536 per dolar AS. [Sugeng R]  


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*