Rupiah Melemah ke Posisi Rp 12.663/ USD


shadow

Financeroll – Laju nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa (3/2) sore menguat 22 poin menjadi Rp 12.663 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp 12.685 per dolar AS.  Dolar AS melemah terhadap mayoritas mata uang dunia termasuk Rupiah merespon data manufaktur purchasing managers index (PMI) Amerika Serikat (AS) yang melambat.

Pelaku pasar juga sedang menanti data pesanan Pabrik di AS bulan Desember 2014. Data itu juga diperkirakan mengalami penurunan. Hasil yang negatif dapat menekan nilai tukar dolar AS lebih dalam lagi terhadap Rupiah. Melambatnya data AS itu,  dimanfaatkan oleh sebagian investor untuk masuk ke aset mata uang berisiko salah satunya rupiah.

Di sisi lain, kabar mengenai akan adanya kesepakatan utang Yunani memberikan sentimen positif ke pasar keuangan, situasi itu cukup melegakan para kreditornya. Nilai tukar mata uang Eropa dan Asia mendapat dukungan penguatan dari kabar.

Sementara itu, kurs Rupiah masih ditopang dari data ekonomi Indonesia yang telah dirilis badan pusat statistik (BPS), tercatat deflasi pada Januari 2015 sebesar 0,24 persen dipicu oleh penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Sementara neraca perdagangan pada Desember mengalami surplus sebesar 190 juta dolar AS.

Diharapkan, dalam pekan ini rupiah masih melanjutkan kenaikannya terhadap dolar AS.   Kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Selasa (3/2) ini tercatat mata uang rupiah bergerak menguat menjadi Rp 12.643 dibandingkan hari sebelumnya, Senin (2/2) di posisi Rp 12.700 per dolar AS.  [geng]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*