Rupiah Melemah ke Posisi Rp 12.193 / USD


shadow

Financeroll – Pergerakan nilai tukar Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat  (28/11) sore, bergerak melemah 18 poin menjadi Rp 12.193 dibandingkan posisi sebelumnya Rp 12.175 per dolar AS.  Mata uang dolar AS masih cukup kuat di pasar Asia, termasuk rupiah seiring dengan ekspektasi pelaku pasar bahwa perbaikan ekonomi AS lebih baik dibandingkan negara-negara di Eropa dan negara maju di Asia seperti Jepang.

Rendahnya inflasi di beberapa negara Eropa menimbulkan potensi bank sentral Eropa melakukan pelonggaran moneternya, sehingga kondisi itu akan mendorong mata uang dolar AS terapresiasi.  Penguatan mata uang dolar AS itu juga dipicu dari harga minyak dunia yang melemah setelah Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC) yang tidak menurunkan kuota produksinya.

Di sisi lain,  di tengah antisipasi pengumuman data ekonomi Indonesia pada awal pekan depan, pelaku pasar uang di dalam negeri cenderung menahan transaksinya untuk masuk ke mata uang rupiah sehingga pergerakan mata uang rupiah cenderung berada di area negatif meski dalam kisaran sempit.  Diharapkan data neraca perdagangan Indonesia ada sedikit mengalami perbaikan pasca penaikan BBM subsidi.

Laju nilai tukar rupiah masih relatif stabil, dimulai sejak pemerintah menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.  Setelah data ekonomi Indonesia terkait neraca perdagangan dan inflasi diumumkan pada pekan depan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), diharapkan mata uang rupiah mengalami penguatan.  Seiring pelemahannya di transaksi antarbank di Jakarta, pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) mata uang lokal ini juga bergerak melemah menjadi Rp 12.196 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp 12.179 per dolar AS.  [geng]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*