Rupiah Melemah ke Posisi Rp 12.155 / USD


shadow

Financeroll – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin (29/9) sore, melemah 107 poin menjadi Rp 12.155 dibandingkan posisi sebelumnya Rp 12.048 per dolar AS.  Indeks dolar AS masih mempertahankan penguatannya terhadap rupiah setelah data ekonomi produk domestik bruto (PDB) AS pada kuartal kedua mengalami kenaikan sebesar 4,6% dibandingkan tahun sebelumnya.

Menguatnya  PDB AS itu ditopang oleh kinerja ekspor dan investasi bisnis. Warga AS juga banyak melakukan belanja pada sektor kesehatan, namun kenaikan tersebut juga dimbangi dengan penurunan belanja di sektor jasa lainya.  Kenaikan terbesar datang dari investasi bisnis, dan menjadi sinyal yang baik bagi perkonomian AS dalam beberapa bulan ke depan.

Pasca data PDB AS itu yang menunjukkan ekspansi yang berkelanjutan maka akan memperkuat alasan the Fed untuk menaikkan suku bunga.  Di sisi lain,  ketegangan geopolitik kembali muncul di Timur Tengah dan Rusia sehingga instrumen mata uang  safe haven seperti dolar AS kembali diuntungkan. Serangan udara AS terhadap kelompok ISIS dan rencana Rusia untuk membuat peraturan yang mengijinkan penyitaan aset asing, memicu pelepasan aset-aset di pasar keuangan beresiko.

Diperkirakan  kurs  Rupiah dapat kembali menguat meski masih bersifat terbatas menyusul data inflasi September yang sedianya akan dirilis oleh badan pusat statistik (BPS) pada awal Oktober 2014.  Diharapkan inflasi September 2014 masih stabil sehingga dapat menahan tekanan pada mata uang rupiah.  Seiring pelemahan di transaksi antarbank di Jakarta, pada kurs tengah Bank Indonesia mata uang lokal ini juga bergerak melemah menjadi Rp 12.120 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp 12.007 per dolar AS. [geng]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*