Rupiah melemah jadi Rp13.756 per dolar AS

Jakarta (ANTARA News) – Nilai tukar rupiah dalam transaksi antarbank di Jakarta, Rabu pagi, bergerak melemah 149 poin menjadi Rp13.756 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.607 per dolar Amerika Serikat (AS).

“Tekanan pada rupiah lebih banyak dipengaruhi oleh sentimen eksternal. Kebijakan pemerintah Tiongkok yang kembali memangkas nilai yuan terhadap dolar AS berimbas pada mata uang di kawasan Asia-Pasifik, termasuk rupiah,” ujar pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova, di Jakarta, Rabu.

Selain itu, ia menilai, belum adanya kepastian dari bank sentral AS (the Federal Reserve, the Fed) mengenai kenaikan suku bunganya (Fed fund rate) membuat pelaku pasar uang sedikit kesulitan mengukur valuasinya terhadap aset keuangan di negara berkembang.

Hal itu, dikemukakannya, sehingga cenderung memutuskan untuk keluar dari pasar berisiko.

“Kendati demikian, devaluasi yuan diperkirakan hanya sesaat sehingga rupiah masih berpotensi untuk kembali bergerak menguat,” ucapnya.

Ia memperhitungkan, di tengah koreksi mata uang rupiah seperti saat ini, pemerintah dapat memanfaatkannya untuk mendorong kinerja ekspor domestik.

Apalagi, ia menambahkan, produk ekspor Indonesia juga masih cukup kompetitif di pasar global.

Ekonom Riset Mandiri Sekuritas Aldian Taloputra mengatakan, sebagai negara ekonomi terbesar kedua dunia, devaluasi mata uang Tiongkok akan berdampak pada perdagangan global.

Hal itu, dinilainya, karena akan membuat Negeri Tirai Bambu tersebut memproduksi lebih banyak barang yang kompetitif dan menghalangi membeli barang di pasar global karena lebih mahal.

“Kondisi itu berdampak pada turunnya mata uang regional sehingga dapat memicu risiko arus keluar (outflow) portofolio, karena yield kepemilikan aset berdenominasi mata uang lokal akan tertutupi oleh potensi rugi kurs, termasuk Indonesia,” katanya.

Sementara itu, Bank Indonesia (BI) mencatat kurs tengah Rabu ini yang memperlihatkan nilai tukar rupiah bergerak melemah menjadi Rp13.758 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.541 per dolar AS.

Editor: Priyambodo RH

COPYRIGHT © ANTARA 2015


Distribusi: ANTARA News – Ekonomi – Bursa

Speak Your Mind

*

*