Rupiah melemah jadi Rp11.994 per dolar

Jakarta (ANTARA News) – Nilai tukar rupiah dalam transaksi antarbank di Jakarta pada Selasa pagi melemah, turun dua poin menjadi Rp11.994 per dolar AS dari posisi terakhir kemarin.

Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada mengatakan nilai rupiah memperpanjang penurunan karena pelaku pasar uang masih mengkhawatirkan adanya gangguan pada neraca perdagangan akibat lonjakan harga minyak mentah dunia. Saat ini harga minyak mentah dunia berada di level 105,62 dolar AS per barel.

“Risiko harga minyak mentah dunia yang cenderung tinggi dapat mendorong yield surat utang negara tenor 10 tahun meningkat,” katanya.

Ia menambahkan meski data Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Tiongkok menunjukan ekspansi, namun data PMI Manufaktur negara-negara di kawasan Eropa cenderung negatif, dan kondisi itu ikut mempengaruhi pelemahan rupiah.

Di sisi lain, lanjut dia, utang luar negeri perusahaan swasta yang jatuh tempo pada akhir semester satu tahun ini mendorong permintaan dolar AS meningkat sehingga membebani kinerja rupiah.

Kendati demikian, ia mengatakan, tekanan rupiah masih cukup terjaga karena ada perkiraan Bank Indonesia akan melakukan intervensi untuk menjaga nilai mata uang domestik tetap stabil sehingga tidak mengganggu perekonomian dalam negeri.

“Diperkirakan nilai tukar rupiah masih berpotensi melanjutkan pelemahannya namun terbatas,” katanya.


Distribusi: ANTARA News – Ekonomi – Bursa

Speak Your Mind

*

*