Rupiah Masih Melemah, Menteri Andrinof: Itu Jangka Pendek

Bandar Lampung -Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Andrinof Chaniago, memiliki penilaian tersendiri terhadap pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Menurutnya pelemahan mata uang garuda tersebut jangan ditanggapi secara panik karena sifatnya hanya sementara.

“Rupiah lemah, terus heboh. Kita enggak terlalu peduli karena itu banyak dipengaruhi faktor eksternal di Amerika,” kata Adrinof di Bandar Lampung, Rabu (25/3/2015).

Jika Indonesia masih fokus pada persoalan jangka pendek maka selamanya persoalan tersebut akan menghantui.

“Kita enggak peduli urusan jangka pendek karena nanti kita akan terus lemah. Kita akan terombang-ambing,” ujarnya.

Justru saat ini, Indonesia akan memperkuat ketahanan ekonomi agar ke depan tidak terlalu dipengaruhi oleh penguatan dolar AS. Solusinya jangka menengah ialah menggenjot pembangunan infrastruktur sehingga mampu mendorong penciptaan pembangunan yang merata.

Pemerintah, kata Adrinof, juga mendorong peningkatan produktivitas dunia kerja sehingga mampu menghasilkan nilai tambah.

“Kita bangun 100 techno park di Kabupaten Kota untuk tingkatkan usaha mikro dan usaha. Dulu tanam ubi, petik dan jual. Kini dia punya komoditas yang bisa diolah, dikemas, dipasarkan, dibikin tahan lama,” jelasnya.

Dengan memperkuat masyakat kecil dan menengah maka mereka akan mampu menaikkan pendapatan. Pendapatan naik mempengaruhi kemampuan daya beli masyarakat. Hal ini membuat masyarakat tidak akan terpengaruh terhadap pelemahan rupiah.

“Pendapatan masyarakat bawah naik, tabungan naik maka uang lebih banyak menyebar. Kalau ini menjual nantinya dan buat produk, dia punya uang lebih banyak maka (ekonomi) enggak bergantung ke kelas atas,” ujarnya.

(feb/ang)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*