Rupiah Masih Lanjutkan Penurunan terhadap Dollar; Pemerintah Potong Defisit Anggaran

Nilai tukar rupiah tampak kembali mengalami penurunan terhadap dollar AS pada sesi perdagangan Rabu pagi ini (21/5). Setelah Jumat lalu mengalami peningkatan hingga mencapai posisi paling tinggi dalam satu bulan belakangan, mata uang rupiah kembali tertekan akibat aksi ambil untung dan kekhawatiran mengenai kondisi geopolitik di Asia.

Dari dalam negeri sendiri rupiah tersungkur mundur seiring dengan lesunya IHSG. Kemarin IHSG terpuruk dan mencapai posisi paling rendah sejak tanggal 8 Mei yang lalu. Anjloknya bursa saham ini cukup signifikan dan sudah turun 100 poin lebih sejak mencapai posisi paling tinggi dalam 11 bulan hari Senin yang lalu.

Tekanan terhadap rupiah juga muncul setelah Menkeu Indonesia mengatakan rencana untuk memangkas defisit anggaran sebesar 100 miliar dollar. Meskipun sudah dipangkas, defisit sebesar 251.7 triliun rupiah ini masih lebih besar dibandingkan dengan target defisit dalam APBN yaitu 175.4 triliun rupiah. Defisit pada RAPBN-P tahun 2014 ini ditetapkan 2.5 persen dari PDB.

Hari ini nilai tukar rupiah mengalami penurunan terbatas. Mata uang ini berada di level 11507 per dollar AS, mengalami penurunan sebesar 17 poin dibandingkan dengan penutupan perdagangan kemarin.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada perdagangan hari ini akan cenderung mengalami pelemahan lanjutan, meskipun terbatas. Untuk hari ini nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi mengalami pergerakan pada kisaran 11480 – 11530.


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*