Rupiah Masih Lanjutkan Peningkatan

Mata uang rupiah tampak melanjutkan kenaikan signifikannya terhadap dollar AS pada perdagangan hari ini (18/3). Mata uang ini kembali bergerak dalam pola bullish menjelang rapat bulanan FOMC yang dimulai malam nanti. Diperkirakan dalam pertemuan Fed tersebut akan kembali dilakukan pemotongan stimulus moneter. Keputusan mengenai kebijakan moneter lanjutan di Amerika Serikat akan diumumkan besok.

Janet Yellen diperkirakan akan kembali menurunkan program stimulus moneter yang telah dijalankan selama tiga tahun belakangan oleh Fed. Pada dua rapat sebelumnya stimulus moneter berupa pembelian obligasi pemerintah tersebut secara berturut-turut diturunkan masing-masing sebesar 10 miliar dollar per bulan.

Biasanya harapan akan dilanjutkannya tapering akan membuat rupiah melemah. Akan tetapi saat ini kondisi makroekonomi Indonesia yang sedang cukup solid membuat mata uang lokal bergerak mengesankan. Bahkan IHSG yang sedang berada dalam pola ambil untung juga tidak membuat rupiah turut melemah.

Hari ini rupiah tampak berada pada posisi 11301 per dollar AS. Posisi mata uang ini bahkan sempat mencapai level 11282 per dollar pagi tadi. Rupiah saat ini membukukan kenaikan sebesar 39 poin dibandingkan dengan penutupan perdagangan kemarin.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS hari ini akan cenderung mengalami kondisi yang menguat terbatas. Mata uang tersebut diperkirakan akan bergerak pada kisaran 11270 – 11340 per dollar.

Ika Akbarwati/Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research/VM/VBN    

Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*