Rupiah Masih Akan Tertekan Karena Berbagai Bencana Yang Melanda

Rupiah Masih Akan Tertekan Karena Berbagai Bencana Yang Melanda

Financeroll – Mata uang rupiah diprediksi masih dalam tekanan pekan ini, setelah pengurangan stimulus lanjutan Federal Reserve (the Fed) dan meredanya gejolak di negara berkembang, minggu ini rupiah akan dihadapkan pada data-data dari dalam negeri. Ujian bagi mata uang Garuda dihadapi dengan data bencana yang melanda nusantara.

Meski sudah menunjukkan perbaikan di sisi fundamental, tampaknya hal itu masih perlu dibuktikan keberlanjutannya. Sebagai catatan, di awal pekan ini Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis sejumlah data seperti inflasi dan neraca perdagangan.

Penguatan sebenarnya bukan karena fundamental jadi kelihatannya belum sustain. Indonesia juga menghadapi posisi politik yang belum stabil.

Inflasi selama Januari akan berada di atas 1%. Pasalnya cuaca ekstrem yang menyebabkan banjir di sejumlah daerah di Indonesia membuat distribusi berbagai produk terhambat. Selain itu ancaman kegagalan panen juga masih membayangi.

Hal itu, menjadi tekanan yang dapat mengerek nilai rupiah. Sebelumnya, pihak Bank Indonesia (BI) juga menyatakan bahwa tingkat inflasi diprediksi akan meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya akibat banjir.

Di sisi lain, pasar masih cenderung ragu terhadap rupiah ditilik dari sikap pemerintah. Undang-undang minerba tidak jadi 100%. Itu menunjukkan negosiasi kita lemah. Sudah tidak tegas dan mulai memikirkan suksesi sehingga memperkuat fundamental tak terlalu terpikir.

Dengan kondisi demikian, diperkirakan dalam waktu dekat ini rupiah akan bergerak pada kisaran Rp12.200 sampai Rp12.300 per dolar Amerika Serikat (AS). Namun, soal fluktuasi nilai tidak akan sekencang sebelumnya.

facebookgoogle_plusredditpinterestlinkedinmail


(Sumber : http://financeroll.co.id/feed/ )

Speak Your Mind

*

*