Rupiah Loyo, Ini Saran Sandiaga Uno ke Pemerintahan Jokowi

Jakarta -Nilai tukar rupiah masih tak berdaya di hadapan dolar Amerika Serikat (AS). Awal pekan ini dolar AS sempat melonjak hingga Rp 13.440 seperti masa krisis moneter (krismon) 1998.

Pengusaha nasional, Sandiaga Uno, mengatakan dalam kondisi ini pemerintah dan pengusaha tak bisa lagi menganggap enteng karena harus segera bertidak cepat. Menurutnya, pemerintah harus mengembalikan kepercayaan pasar terhadap Indonesia, salah satunya adalah dengan mengeksekusi belanja pemerintah dalam pembangunan infrastruktur.

“Saya rasa kita harus menyiapkan diri. Semua stakeholder dan pemerintah harus mengembalikan kepercayaan pasar kepada Indonesia,” tuturnya ditemui di sela acara Wirausaha Permata Bank di Senayan Golf Driving Range, Jakarta, Kamis (11/6/2015).

Dia mengatakan, pada dasarnya fundamental ekonomi Indonesia masih cukup kuat. Tapi sayangnya, lanjut pria yang akrab disapa Sandi ini, pasar terlanjur pesimistis karena pemerintah‎ terlambat mengeksekusi pembangunan infrastruktur. Sandi juga tak yakin kondisi akan membaik dalam waktu dekat.

“Saya rasa berat. Ada tekanan, terutama eksternal. Mulai ada ketidakpercayaan pasar terhadap infrastruktur yang belum terjadi dan belum terlihat,” jelasnya.

Langkah yang harus diambil pemerintah adalah mengajak duduk bersama pengusaha dan mencari solusi bersama-sama. Sebab, pada saat ini hal itu jarang dilakukan. Sandi beralasan, 90% dari GDP adalah dari sektor usaha yang bersumber dari pengusaha.

“Kita harus merubah paradigma‎ bukan hanya pemerintah sekarang, pengusaha juga. Duduk deh pengusaha dan pemerintah untuk membicarakan ekonomi agar tumbuh kembali. Seperti tahun 2008 lalu. Karena sekarang kita tidak lihat itu,” tutupnya.

(zul/ang)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*