Rupiah kuat terkena efek koreksi dollar

JAKARTA. Sinyal penundaan kenaikan suku bunga The Fed menguntungkan rupiah. Dari dalam negeri, mata uang Garuda minim katalis.

Kamis (28/1), di pasar spot, rupiah menguat tipis 0,02% ke Rp 13.873 per dollar AS. Namun, kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat, rupiah masih melemah 0,12% ke Rp 13.889 per dollar AS.

Research and Analyst Monex Investindo Futures Faisyal menyebut, otot dollar mengendur. Pemicunya, hasil rapat FOMC menyebut The Fed akan terus memantau risiko akibat gejolak ekonomi global. Ini memunculkan spekulasi The Fed akan menunda kelanjutan kenaikan suku bunga.

“Momentum ini dimanfaatkan rupiah untuk menguat. Dari dalam negeri nyaris tidak ada faktor penggerak,” ujarnya.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede menduga, penguatan rupiah bisa bertahan selagi harga minyak dan China stabil. Apalagi, hasil FOMC masih akan menekan dollar. Prediksi Josua, Jumat (29/1), rupiah menguat ke rentang Rp 13.800- Rp 13.950 per dollar AS.

Tapi, Faisyal melihat, rupiah bisa melemah jika klaim pengangguran dan penjualan rumah di AS membaik. Rupiah bisa melemah ke Rp 13.780- Rp 13.900 per dollar AS.


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*