Rupiah Keok, Bagaimana Importir Bersikap

Uang pecahan dolar AS yang akan ditukar di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, 2 Februari 2015. Mata uang rupiah ditutup turun 0,11 persen di level Rp. 12.686 per dolar AS setelah sempat ditransaksikan di atas Rp. 12.700 per dolar AS. ANTARA FOTO/Wahyu Putro

TEMPO.CO, Jakarta – Terus menguatnya nilai tukar dolar Amerika Serikat terhadap rupiah, membuat importir merasa tidak tenang. Musababnya, dampak pelemahan rupiah menyebabkan ongkos operasional impor justru menguat dan melenceng dari asumsi batas pelemahan rupiah yang dianut para importir.

“Situasi ini bagi kami (importir) sudah tak nyaman,” ujar Direktur Eksekutif Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia, Bambang S.N., ketika dihubungi Selasa, 10 Maret 2015. Hal ini diperparah karena tak mudah untuk mengkalkulasi kenaikkan harga jual yang juga berpotensi menurunkan angka penjualan.

Intensitas fluktuasi nilai tukar rupiah yang tak menentu menyebabkan importir kesulitan membuat perencanaan keuangan dan operasional jangka panjang. “Kami harus siap terhadap pelemahan mata uang, tapi tak serentan seperti ini” katanya.

Bambang mengatakan naiknya ongkos produksi dan logistik menjadi momok utama para importir. Dia mencontohkan tarif ongkos kirim yang secara kasat mata tak naik nonimal tarifnya. Tarif kargo, misalnya, senilai US$ 10 ribu sekali jalan senilai Rp 125 juta dengan kurs Rp 12.500. Jumlah tersebut akan ‘menggemuk’ menjadi Rp 130 juta karena pelemahan rupiah yang mencapai Rp 13 ribu.

“Itu baru sisi ongkir, belum harga bahan pokok dan produksi yang tak jarang memakai Dollar,” kata Bambang. Karena itu, para importir berharap pemerintah bisa memberikan kepastian ihwal nilai tukar Rupiah ini.

Pada penutupan perdagangan sore tadi, rupiah kembali melemah dan menyentuh Rp 13.059. Tak hanya para importir, terus melemahnya rupiah juga menyebabkan ketakukan di Asosiasi Maskapai Nasional yang mengasumsikan batas kurs Rp 13 ribu saja.

ANDI RUSLI


Distribusi: Tempo.co News Site

Speak Your Mind

*

*