Rupiah ke Rp 14.500, pasar tunggu aksi pemerintah

JAKARTA. Valuasi rupiah kian terseret. Tumbuhnya optimisme pasar akan peluang The Fed menaikkan suku bunga lewat pernyataan pejabatnya yang hawkish dilihat sebagai faktor utama penekan rupiah.

Di pasar spot, Selasa (22/9) nilai tukar rupiah di hadapan USD merosot 0,46% ke level Rp 14.552 dibanding hari sebelumnya. Serupa, di kurs tengah Bank Indonesia posisi rupiah tergerus 0,24% di level Rp 14.486.

Tonny Mariano, Analis PT Esandar Arthamas Berjangka mengatakan pelemahan yang terjadi pada rupiah memang didominasi oleh sentimen eksternal. Spekulasi kenaikan suku bunga The Fed yang terus berlanjut menjadi pemicu sulitnya rupiah bangkit. “Pelaku pasar butuh tindak nyata pemerintah dalam jangka pendek,” kata Tonny.

Sebabnya, dari semua kebijakan yang dirilis pemerintah dan Bank Indonesia dinilai baru akan mempengaruhi pergerakan rupiah di jangka menengah dan panjang. Sementara jika tidak ditindaklanjuti segera bisa saja rupiah akan terus terkikis. Sebut saja salah satunya penyerapan dana anggaran dengan segera.

Untuk saat ini Tonny memperkirakan pasar masih akan menanti rilis paket kebijakan fiskal jilid dua pemerintah. Direncanakan paket tersebut akan dilansir pada akhir September 2015. “Sebelumnya paling berharap pada intervensi untuk menjaga stabilitas,” ujar Tonny.

Hingga menjemput pengujung bulan di pekan depan, terlihat tidak ada lagi data ekonomi yang bisa mendongkrak nilai mata uang Garuda.

Editor: Yudho Winarto.


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*