Rupiah Kamis sore melemah 55 poin

Jakarta (ANTARA News) – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore bergerak melemah sebesar 55 poin menjadi Rp13.876 dibandingkan posisi sebelumnya Rp13.821 per dolar AS.

Analis Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Kamis mengatakan bahwa penguatan mata uang berkembang termasuk rupiah cenderung tertahan seiring dengan pelaku pasar uang yang sedang menantikan laporan keputusan suku bunga acuan AS dalam Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada pekan ini.

“Meski pasar memperkirakan tidak ada perubahan pada suku bunga AS, namun investor mengambil posisi hati-hati terhadap pernyataan kebijakan moneter bank sentral AS (the Fed) untuk mencari tahu kapan waktu suku bunga berpeluang dinaikkan,” katanya.

Ia mengharapkan rapat FOMC dapat memberikan gambaran lebih rinci terkait indikator-indikator ekonomi yang menjadi penentu kenaikan suku bunga AS, serta waktu kenaikan suku bunganya (Fed fund rate).

Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada menambahkan bahwa potensi rupiah kembali ke area positif masih terbuka. Sentimen dari harga komoditas yang dimotori harga minyak mentah dunia yang cenderung menguat masih menjadi sentimen positif bagi rupiah termasuk mata uang negara berkembang lainnya.

“Kebijakan Ekonomi Jilid III yang lebih mengedepankan pada pembenahan kondisi makroekonomi lebih konkret dan terarah akan membuat aura positif pada rupiah ke depannya,” katanya.

Ia mengharapkan kenaikan indeks dolar AS bersifat sementara sehingga tidak mengurangi potensi kenaikan lanjutan pada laju rupiah ke depannya.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Kamis (8/10) mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat menjadi Rp13.809 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp14.065 per dolar AS.

Editor: Fitri Supratiwi

COPYRIGHT © ANTARA 2015


Distribusi: ANTARA News – Ekonomi – Bursa

Speak Your Mind

*

*