Rupiah Kamis Sore Melandai di Rp13.433

INILAHCOM, Jakarta – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis (29/12/2016) sore bergerak melemah tipis sebesar empat poin menjadi Rp13.433, dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.429 per dolar AS.

“Nilai tukar rupiah bergerak stabil terhadap dolar AS setelah mengalami tekanan cukup dalam pada sesi pagi tadi, sentimen mulai masuknya aliran dana asing menjadi salah satu faktor yang menjaga mata uang domestik,” ujar Pengamat pasar uang Bank Woori Saudara Indonesia Tbk Rully Nova di Jakarta.

Ia menambahkan bahwa potensi dana repatriasi dari program amnesti pajak yang terus bertambah juga turut menjaga stabilitas rupiah. Melalui program itu likuiditas dolar AS di dalam negeri akan tetap terjaga.

“Terjaganya likuiditas dolar AS di dalam negeri akan membuat kurs rupiah di pasar valas juga stabil,” ucapnya.

Kendati demikian, lanjut dia, kekhawatiran dari bank sentral Amerika Serikat (The Fed) yang memberi sinyal untuk menaikan suku bunga acuannya sebanyak tiga kali pada 2017 mendatang masih akan membayangi laju mata uang rupiah.

“Potensi pembalikan arah dana global dari negara berkembang masih terbuka jika he Fed merealisasikan kebijakannya,” ujarnya.

Di sisi lain, ia mengatakan bahwa perekonomian Tiongkok yang masih nerada di bawah level 7 persen juga dikhawatirkan dapat mempengaruhi ekonomi nasional.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menambahkan bahwa apresiasi harga mata uang dolar AS nisbi terbatas dipengaruhi sentimen dari pergerakan harga minyak mentah yang masih berada dalam tren penguatan.

“Pergerakan nilai mata uang rupiah cukup dipengaruhi oleh harga minyak mentah, karena komoditas merupakan salah satu ekspor utama Indonesia,” tuturnya.

Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Kamis ini mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah menjadi Rp13.473 dibandingkan Rabu (28/12) Rp13.447. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*