Rupiah Kamis pagi melemah 47 poin

Jakarta (ANTARA News) – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi bergerak melemah sebesar 47 poin menjadi Rp12.155 dibandingkan posisi sebelumnya Rp12.108 per dolar AS.

“Rupiah melemah mengikuti pelemahan mata uang di negara kawasan Asia menyusul menurunnya data PMI (Purchasing Managers Index) Tiongkok,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta di Jakarta, Kamis.

Ia menambahkan bahwa pelemahan rupiah juga dipicu oleh data produk domestik bruto (PDB) Indonesia kuartal III 2014 yang menunjukkan perlambatan menjadi 5,01 persen dari kuartal sebelumnya 5,12 persen.

Di saat yang sama, lanjut dia, Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek Indonesia (IHSG BEI) yang sempat menguat di pembukaan tadi juga berbalik arah ke area negatif.

“Hari ini (Kamis, 5/11), mata uang rupiah berpeluang mengalami pelemahan kembali,” katanya.

Di sisi lain, lanjut dia, angka penjualan ritel di negara-negara kawasan Euro juga melambat, kondisi itu cukup untuk membawa dolar AS kembali naik walaupun pada saat yang sama mayoritas data AS yang diumumkan juga mengalami perlambatan.

Analis Platon Niaga Berjangka Lukman Leong mengatakan bahwa faktor internal terkait kepastian besaran kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi masih membayangi pergerakan rupiah.

Menurut dia, kepastian besaran kenaikan BBM cukup penting karena akan mempengaruhi inflasi ke depannya. Diharapkan pemerintah dapat menjaga harga-harga bahan pokok agar tidak mengalami kenaikan secara berlebihan.

“Secara historis, setelah kenaikan BBM harga bahan pokok melambung cukup tinggi karena pemerintah kurang menjaga kenaikannya,” ucapnya.

Editor: Fitri Supratiwi

COPYRIGHT © ANTARA 2014


Distribusi: ANTARA News – Ekonomi – Bursa

Speak Your Mind

*

*