Rupiah Kamis Ditutup Menguat ke Rp12.482

INILAHCOM, Jakarta – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis (29/1/2015) sore, menguat lima poin menjadi Rp12.482 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp12.487 per dolar AS.

“Bank sentral AS (the Fed) yang menyatakan tetap ‘bersabar’ untuk menaikan suku bunga menjadi salah satu penopang rupiah kembali berada di area positif,” kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta.

Kendati demikian, menurut dia, penguatan nilai tukar domestik itu masih terbatas seiring dengan the Fed yang meningkatkan penilaian terhadap ekonomi dan pasar tenaga kerja yang membaik meski inflasi diperkirakan masih melambat. “Ekspansi aktivitas ekonomi AS berada pada laju yang solid, kondisi pasar tenaga kerja menunjukkan peningkatan dan turunnya tingkat pengangguran,” katanya.

Dalam pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), ia mengemukakan bahwa para pembuat kebijakan the Fed menyatakan inflasi AS dalam jangka pendek akan menurun, namun akan naik secara bertahap menuju 2 persen dalam jangka menengah setelah dampak dari rendahnya harga energi mulai memudar.

Pengamat Pasar Uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova menambahkan bahwa sentimen kebijakan bank sentral Eropa (ECB) yang akan mengeluarkan stimulus keuangannya akan dapat menahan rupiah dari tekanan jika the Fed merealisasikan kenaikan suku bunga AS (Fed rate).

“ECB yang akan melakukan ‘quantitative easing’ dapat mendorong likuiditas keuangan global meningkat, negara-negara berkembang termasuk Indonesia yang masih memiliki potensi pertumbuhan akan mendapatkan dampak positifnya,” katanya.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Kamis (29/1) ini tercatat mata uang rupiah bergerak melemah menjadi Rp12.515 dibandingkan hari sebelumnya, Rabu (28/1) di posisi Rp12.498 per dolar AS. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*