Rupiah Jumat Sore Terkoreksi Turun ke Rp13.314

INILAHCOM, Jakarta – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat sore bergerak melemah sebesar lima poin menjadi Rp13.319, dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.314 per dolar AS.

Pengamat pasar uang Bank Woori Saudara Indonesia Tbk Rully Nova di Jakarta, Jumat (28/4/2017) mengatakan bahwa data produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat kuartal pertama 2017 menjadi salah satu fokus pasar, seraya menanti data itu pelaku pasar masih melakukan akumulasi dolar AS.

“Namun, jika data PDB AS dirilis di bawah estimasi maka potensi rupiah kembali menguat kembali terbuka,” katanya.

Apalagi, ia menambahkan, bahwa proyeksi pertumbuhan data PDB Indonesia pada kuartal pertama 2017 sesuai ekspektasi pasar. Kondisi itu akan mendorong rupiah kembali ke area positif.

“Fundamental ekonomi nasional akan menjaga fluktuasi rupiah dalam jangka menengah-panjang,” katanya.

Kepala riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menambahkan bahwa laju dolar AS relatif tertahan menyusul data ekonomi Amerika Serikat yang dirilis menunjukan hasil kurang memuaskan.

Ia mengemukakan bahwa data pesanan barang tahan lama Amerika Serikat dilaporkan hanya naik 0,7 persen pada Maret, di bawah perkiraan pasar sebesar 1,5 persen. Sementara pesanan barang tahan lama inti AS turun 0,2 persen.

Selain itu, lanjut dia, data lain menunjukkan klaim tunjangan pengangguran mingguan AS bertambah menjadi 257.000 dari sebelumnya 243.000. Sementara “pending home sales” dilaporkan turun 0,8 persen.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Jumat mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah ke posisi Rp13.327 dibandingkan hari sebelumnya (Kamis, 27/4) Rp13.299 per dolar AS. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*