Jakarta (ANTARA News) – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat sore, menguat 10 poin menjadi Rp12.085 dibandingkan posisi sebelumnya Rp12.095 per dolar AS.
“Penguatan dolar AS mereda sehingga nilai tukar rupiah berada di area positif pada akhir pekan ini meski dengan kecenderungan terbatas,” kata Analis Monex Investindo Futures Zulfirman Basir di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, aksi ambil untung terlihat mewarnai pergerakan dolar AS seiring dengan investor bersikap waspada menanti publikasi data tenaga kerja AS yang dapat turut menentukan outlook kebijakan moneter AS.
“Pelaku pasar terus mencermati perkembangan ekonomi di AS untuk menentukan arah kebijakan investasi ke depannya,” katanya.
Di sisi lain, lanjut dia, koreksi dolar AS juga terjadi menyusul belum adanya indikasi Bank Sentral Eropa (ECB) untuk memberikan penambahan stimulus keuangannya.
Kendati demikian, ia mengatakan bahwa risiko politik di dalam negeri masih terus membayangi kinerja rupiah sehingga penguatannya cenderung tertahan terhadap dolar AS.
“Investor masih dikhawatirkan oleh pemerintahan mendatang dalam menerapkan kebijakannya menyusul minimnya koalisi partai pendukung. Kondisi itu masih dapat memberikan sentimen negatif untuk rupiah ke depannya,” katanya.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Jumat (3/10) tercatat mata uang rupiah bergerak melemah menjadi Rp12.144 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp12.136 per dolar AS.
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © 2014
—
Distribusi: ANTARA News – Ekonomi – Bursa
Speak Your Mind