Rupiah Jumat Pagi Menanjak di Rp13.432

INILAHCOM, Jakarta–Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Jumat pagi bergerak menguat tipis sebesar satu poin menjadi Rp13.432, dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.433 per dolar AS.

“Walaupun data pengangguran Amerika Serikat mengalami penurunan, namun defisit perdagangan negara itu diumumkan melebar sehingga berujung pada laju dolar AS yang tertahan,” kata ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta di Jakarta, Jumat (30/12/2016).

Ia mengemukakan klaim awal pengangguran AS mencapai 265.000, turun dari sebelumnya sebesar 275.000. Sementara defisit perdagangan internasional AS naik 3,4 miliar dolar AS menjadi 65,3 miliar dolar AS pada November 2016 akibat penurunan ekspor.

Ia menambahkan penguatan rupiah juga sejalan dengan mata uang euro dan penguatan kurs di kawasan Asia. Penguatan mata uang Asia juga didukung dari indeks kepercayaan usaha Tiongkok yang diumumkan naik.

Kendati demikian, lanjut dia beberapa hal yang bisa menahan laju rupiah untuk bergerak di area positif salah satunya yakni permintaan dolar AS yang tinggi menjelang akhir bulan atau aliran dana yang keluar dari pasar surat utang negara (SUN) yang terlihat dari kenaikan imbal hasil di berbagai tenor.

Di sisi lain, lanjut dia pelaku pasar juga menunggu pertumbuhan uang beredar (M1&M2) November 2016 yang diperkirakan naik pertumbuhannya.

Faktor yang mempengaruhi uang beredar adalah aktiva luar negeri bersih (net foreign assets/NFA) dan aktiva dalam negeri bersih (net domestic assets/NDA).

Sementara itu, pengamat pasar uang Bank Woori Saudara Indonesia Tbk Rully Nova mengatakan nilai tukar rupiah bergerak stabil terhadap dolar AS, potensi dana repatriasi dari program amnesti pajak yang terus bertambah menjadi salah satu faktor yang menjaga stabilitas rupiah.

“Melalui program itu likuiditas dolar AS di dalam negeri akan tetap terjaga sehingga fluktuasi rupiah di pasar valas relatif stabil,” katanya. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*