Rupiah Jumat pagi melemah menjadi Rp11.777

Jakarta (ANTARA News) – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi melemah sebesar 27 poin menjadi Rp11.777 dibandingkan posisi sebelumnya Rp11.750 per dolar AS.

“Mata uang rupiah masih dibayangi sentimen eksternal seperti perekonomian Amerika Serikat yang cenderung tidak mengalami banyak hambatan dalam perbaikannya sehingga akan mendorong bank sentral AS (the Fed) siap menaikan suku bunganya,” kata Pengamat Pasar Uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova di Jakarta, Jumat.

Selain itu, lanjut dia, pasar keuangan global juga masih menyikapi situasi yang terjadi di Ukraina. Konflik Ukraina yang masih terus terjadi masih menjadi kekhawatiran terhadap pemulihan ekonomi global sehingga permintaan aset berkembang bisa berkurang.

Ia menambahkan bahwa sentimen dari dalam negeri juga masih menunggu kepastian mengenai kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi. Kalangan pasar mengharapkan adanya kenaikan BBM agar defisit neraca perdagangan Indonesia tergerus.

“Dampaknya akan positif terhadap rupiah jika neraca perdagangan Indonesia membaik,” ujarnya.

Menurut dia, masih terus berlanjutnya defisit pada neraca keuangan Indonesia maka potensi depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan terus membayangi.

Meski demikian, ia mengatakan bahwa penerbitan sukuk global senilai 1,5 miliar dolar AS oleh pemerintah Indonesia pada 10 September 2014 cukup mendapat respons baik, situasi itu dapat menahan depresiasi nilai tukar rupiah.

Editor: Fitri Supratiwi

COPYRIGHT © 2014


Distribusi: ANTARA News – Ekonomi – Bursa

Speak Your Mind

*

*