Rupiah Jeblok, Anggaran Subsidi BBM Bengkak Sampai Rp 50 Triliun

Rupiah Jeblok, Anggaran Subsidi BBM Bengkak Sampai Rp 50 Triliun
Jakarta -Akibat pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi sejak pertengahan tahun 2013, belanja pemerintah pada anggaran negara kembali membengkak. Anggaran subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan pembayaran bunga utang makin menggunung.

Dirjen Anggaran Kemenkeu, Askolani mengatakan anggaran subsidi BBM mencapai Rp 250 triliun atau di atas patokan pada APBN Perubahan 2013 yang sebesar Rp 200 triliun. Selain akibat nilai tukar, subsidi BBM juga dipengaruhi oleh naiknya Indonesia Crude Price (ICP) dari asumsi.

“Anggaran subsidi BBM ini mencapai Rp 250 triliun. Ini dampak dari rupiah. Kemudian harga pembelian lebih tinggi dari APBN-P. Kekurangan pembayaran ini akan di follow up dari hasil audit BPK,” ungkapnya dalam konferensi pers di Gedung Djuanda Kemenkeu, Senin (6/1/2014).

Sementara itu dari volume BBM, menurut Askolani berada di bawah target. Dari target yang sebesar 48 juta KL, volume BBM dijaga pada kisaran 47 juta KL. Ini merupakan dampak dari kenaikan harga BBM yang dilakukan pemerintah pada Juni lalu.

“Kalau dari volume ya itu capaian di bawah 47 juta KL,” ujarnya

Kemudian untuk pembayaran bunga utang, realisasinya pada akhir tahun mencapai Rp 112,8 triliun atau di atas kesepakatan pada APBN-P yang sebesar Rp 112,5 triliun.

“Selain anggaran BBM subsidi, yang menjadi dampak pelemahan nilai tukar adalah pembayaran bunga utang,” kata Askolani.

(mkl/dru)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!


Sumber: http://rss.detik.com/index.php/finance

Speak Your Mind

*

*