Rupiah Ganduli Penguatan IHSG, Pilih 7 Saham

INILAHCOM, Jakarta – Penguatan IHSG Senin (2/3/2015) diprediksi dibayangi risiko pelemahan nilai tukar rupiah atas dolar AS. Namun demikian, tujuh saham direkomendasikan. Apa saja?

IHSG pada perdagangan akhir pekan lalu sekaligus menandai akhir Februari bergerak bervariasi dalam rentang terbatas, namun akhirnya hanya tutup flat di 5.450,294. Nilai transaksi di Pasar Reguler meningkat mencapai Rp5,45 triliun dibandingkan rata-rata harian Februari yang hanya Rp4,9 triliun.

Arus dana asing akhir pekan lalu mencatatkan nilai pembelian bersih Rp211 miliar. “Pergerakan IHSG akhir pekan lalu terutama digerakkan dengan sejumlah isu individual terkait rilis laba 2014 sejumlah emiten sektoral,” kata David Sutyanto, analis First Asia Capital kepada INILAHCOM di Jakarta, Senin (2/3/2015).

Saham pertambangan dan perkebunan berhasil rebound memanfaatkan sentimen rilis laba 2014 dan tren pelemahan rupiah atas dolar AS.

Dilihat sepekan terakhir, IHSG berhasil melanjutkan tren bullish menguat 0,93% di tengah tren pelemahan rupiah atas dolar AS yang pekan lalu menembus level 12.900. Sedangkan selama Februari IHSG melanjutkan tren bullish menguat 3% dengan topangan arus dana asing yang masuk hingga Rp10,6 triliun.

Derasnya arus dana asing yang masuk ke investasi portofolio sejak awal tahun ini terutama dipicu sentimen positif eksternal setelah European Central Bank (ECB) mengambil kebijakan stimulus mengikuti program QE The Fed hingga mencapai US$68 miliar per bulan dan ekspektasi The Fed masih akan menahan tingkat bunganya pada level rendah untuk waktu yang lebih lama.

Dari domestik, pasar menaruh optimisme kuat atas pertumbuhan ekonomi nasional tahun ini setelah kebijakan fiskal pemerintahan Jokowi mengurangi secara signifikan subsidi BBM di tengah harga minyak mentah dunia yang cenderung melemah. Pertengahan Februari ini pasar juga menyambut positif langkah BI menurunkan tingkat bunganya dan disahkannya APBN-P 2015.

Melanjutkan perdagangan awal Maret ini, peluang penguatan IHSG akan dibayangi resiko pelemahan rupiah yang terus melemah. Kurs NDF rupiah atas dolar AS akhir pekan lalu telah menembus 13.000, anjlok 1,8% sepanjang Februari lalu.

Pelemahan rupiah atas dolar AS telah meningkatkan risiko perekonominan nasional mengingat ketergantungan yang tinggi akan barang impor. Selain faktor pelemahan rupiah pasar juga akan merespons data inflasi Februari yang diperkirakan oleh BI minus 0,2%.

IHSG diperkirakan David, akan bergerak dengan support di 5.425 dan resisten di 5.465 cenderung melemah. Secara teknikal, support pertama berada di 5.425 dan support kedua di angka 5.400. Di sisi lain, resisten pertama di angka 5.465 dan resisten kedua di angka 5.485.

Di atas semua itu, David menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah:


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*