Rupiah Gagal Bendung Keperkasaan Dolar AS

INILAHCOM, Jakarta Dalam sepekan terakhir, rupiah anjlok 208 poin. Mata uang RI ini tak mampu membendung keperkasaan dolar AS akibat spekulasi kenaikan suku bunga The Fed. Seperti apa?

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) yang dilansir Bank Indonesia (BI), niliar tukar rupiah melemah 208 poin (1,6%) ke posisi 13.191 per Jumat, 13 Maret 2015 dibandingkan akhir pekan sebelumnya di angka 12.983 per 6 Maret 2015.

“Kami pasang mulai dari target support 12.850 hingga 13.150 selalu dapat ditembus. Tampaknya memang rupiah lebih senang berada di area support,” kata Reza Priyambada, kepala riset NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI) kepada INILAHCOM, di Jakarta, Minggu (15/3/2014).

Adanya rilis beberapa data AS seperti kenaikan government payrolls dan non-farm payrolls hingga turunnya unemployment rate membuat spekulasi akan kenaikan Fed rate kembali muncul. “Akibatnya tentu saja bisa dipastikan di mana sejumlah mata uang terlibas dengan kenaikan dolar AS karena sentimen tersebut,” ujarnya.

Harapan akan kenaikan lanjutan dari rupiah setelah menguat di akhir pekan sebelumnya sirna sudah. “Meski laju yuan sempat menguat terhadap dolar AS, tidak banyak berimbas pada laju rupiah yang masih melanjutkan pelemahannya,” tandas dia.

Penguatan Yuan didukung oleh kenaikan laju inflasi Tiongkok. Begitupun dengan yen Jepang yang juga sempat menguat seiring rilis kenaikan pertumbuhan permintaan mesin. “Akan tetapi, penguatan keduanya terbatasi dengan pelemahan euro seiring dimulainya realisasi program pemberian stimulus ECB,” ungkap dia.

Akibatnya, rupiah pun terimbas melemah meski tipis. “Meski rupiah terlihat bergerak menguat terhadap yen, euro, dan poundsterling namun, terlihat melemah dibandingkan laju dolar AS,” tuturnya.

Selain itu, masih cenderungnya penurunan laju ketiga mata uang tersebut terkait sentimen internalnya justru membuat laju dolar AS berkesempatan melaju naik. “Selain itu, munculnya persepsi dan penilaian pelaku pasar terhadap pemerintah dan BI yang terkesan membiarkan pelemahan rupiah turut membuat laju rupiah kian melemah meskipun dari sisi keduanya telah berupaya menyiapkan langkah kebijakan untuk meredam penurunan pada rupiah,” papar Reza.

Rupiah belum menunjukkan adanya perbaikan seiring masih tingginya minat pelaku pasar untuk mentransaksikan laju dolar AS. “Akan tetapi, pelemahan tersebut terlihat terbatas seiring adanya penguatan tipis antara Euro, GBP, dan Yen terhadap laju dolar AS. Rupiah berpeluang melaju dalam kisaran support-resisten 13.280-13.025 per dolar AS jika mengacu kurs tengah BI,” imbuhnya. [jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*