Rupiah Ditutup Menguat ke Posisi Rp 13.412/USD

shadow

Financeroll Laju nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini ditutup ceria, sejalan dengan positifnya mata uang terkait komoditas.  Kurs rupiah berdasarkan data Bloomberg pada level Rp 13.412/USD.  Posisi tersebut membaik 475 poin dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 13.887/USD. 

Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp 13.521/USD, membaik sebesar 288 poin dibanding posisi sebelumnya di level Rp 13.809/US.  Sementara mata uang yang terkait dengan pertumbuhan dan komoditas, seperti dolar Australia naik pada Jumat dan menuju level tinggi di akhir pekan ini, di tengah yen sebagai safe haven yang berada di bawah tekanan.

Berdasarkan data Reuters, indeks USD menuju koreksi minggu kedua setelah risalah pertemuan September Federal Reserve memperkuat ekspektasi investor bahwa bank sentral AS kemungkinan baru akan menaikkan suku bunga pada 2016.  Dolar Australia mencapai level tertinggi enam pekan dan ditetapkan untuk kinerja terbaik mingguan sejak akhir 2011, sementara harga minyak melonjak ke level tertinggi dalam tiga bulan.

Dolar Australia naik terhadap USD menjadi 0,7300, tertinggi sejak 24 Agustus dan naik 3,4% sepanjang pekan ini. Dolar Kanada diperdagangkan di dekat level tertinggi sejak Agustus, sementara dolar Selandia Baru naik 0,5% pada hari ini.  Dengan investor membeli mata uang berisiko, yen berada di bawah tekanan. USD naik 0,2% terhadap yen di 120,11, sementara euro naik 0,5%. Euro juga menguat terhadap USD, diperdagangkan di atas 1,13/USD, dengan perkiraan kenaikan suku bunga oleh The Fed pada pertengahan 2016.

Bank Indonesia (BI) menyatakan masih tetap mewaspadai perkembangan ekonomi eksternal kendati dalam sepekan terakhir rupiah terus mengalami penguatan atau depresiasi yang signifikan. [Sugeng R]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*