Rupiah Ditutup Menguat ke Posisi  Rp  13.334

shadow

Financeroll  – Laju nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis (9/7) sore bergerak menguat sebesar 11 poin menjadi Rp 13.334 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp 13.345 per dolar AS.  Mata uang rupiah bergerak menguat, perburuan aset ’safe haven’ cenderung mulai berkurang. Naiknya harga minyak dunia merupakan salah satu indikasi bahwa investor mulai lebih percaya diri untuk menanamkan modalnya di aset berisiko.

Di sisi lain, dolar AS juga mendapatkan tekanan dari kenaikan yield obligasi Amerika Serikat (AS)  sertapenyiaran notulen rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang mengindikasikan kewaspadaan bank sentral AS pada dampak krisis Yunani. Melemahnya dolar AS terhadap sebagian mata uang utama dunia juga disebabkan oleh kabar bahwa Yunani akan mengajukan proposal utang baru, itu mengindikasikan bahwa Yunani masih berkeinginan menjadi bagian dari zona Euro Kendati demikian, lanjut dia, penguatan mata uang rupiah masih terbatas.

Dalam notulen rapat moneter FOMC  juga dikemukakan bahwa sebagian pejabat the Fed yang mengikuti rapat tersebut mendukung kenaikan suku bunga AS secepatnya.  Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Kamis (9/7) mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah menjadi Rp 13.347 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp 13.346 per dolar AS.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*