Rupiah Ditutup Menguat ke Posisi Rp 12.138 / USD



Financeroll – Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis (9/10) sore, menguat 97 poin menjadi Rp 12.138 dibanding posisi sebelumnya Rp 12.235 per dolar AS.  Masih melambatnya inflasi AS menjadi salah satu faktor mata uang dolar AS mengalami tekanan, kondisi itu menimbulkan persepsi bahwa kemungkinan kenaikan tingkat suku bunga acuan AS (Fed rate) akan lebih lama dari perkiraan.

Tingkat inflasi merupakan salah satu pencapaian penting bagi the Fed untuk menaikan suku bunganya selain data tenaga kerja.  Meski demikian, kenaikan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Kamis ini diprediksi hanya bersifat sementara menyusul kondisi politik di dalam negeri masih belum kondusif.

Selain itu,  sentimen dari kebijakan the Fed yang akan mengakhiri program quantitative easing (QE) juga masih membayangi laju mata uang rupiah untuk melanjutkan apresiasi. Faktor teknikal juga menjadi salah satu pemicu mata uang rupiah kembali menguat, sebagian pelaku pasar mulai melepas dolar AS untuk merealisasikan keuntungan.

Di sisi lain, dolar AS sudah menguat cukup tinggi sehingga mendorong pelaku pasar uang jangka pendek di dalam negeri memanfaatkan momentum itu untuk merealisasikan keuntungan.  Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Kamis (9/10) tercatat mata uang rupiah bergerak menguat menjadi Rp 12.190 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp 12.241 per dolar AS. [geng]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*