Rupiah Ditutup Menguat ke Posisi Rp 11.580 / USD

Rupiah Ditutup Menguat ke Posisi Rp 11.580 / USD

Rupiah Ditutup Menguat ke Posisi Rp 11.580 / USDFinanceroll – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, pada Rabu (5/3) ditutup menguat 10 poin (0,08%) ke posisi  Rp 11.580-11.583.   Penguatan rupiah Rabu salah satunya dipicu oleh pasar yang mengantisipasi data AS yang bisa memberikan gambaran terhadap data kunci tenaga kerja non-farm payrolls AS yang akan dirilis Jumat (7/3). Setelah ketegangan Ukraina mereda, fokus pasar kembali bergeser ke fundamental ekonomi.

Karena itu, sepanjang perdagangan kurs rupiah mencapai level terkuatnya Rp 11.565 setelah mencapai level terlemahnya Rp 11.595 dari posisi pembukaan Rp 11.590 per dolar AS.  Dolar AS juga dalam tekanan negatif akibat dua data ekonomi AS yakni data tenaga kerja IDP yang sudah diprediksi turun ke 159 ribu dari sebelumnya 175 ribu dan ISM Non-Manufacturing Index nanti malam yang sudah diprediksi turun ke 53,8 dari sebelumnya 54.

Dua data ini bisa memberikan gambaran kondisi tenaga kerja yang sudah diperkirakan melemah dibandingkan bulan sebelumnya.  Kedua data ini cukup penting untuk memproyeksikan laporan non-farm payroll akhir pekan ini.  Kondisi ini,  memang belum memicu capital inflow bagi pasar domestik. Sebab, pasar belum mendapatkan perbaikan defisit neraca perdagangan secara signifikan dan kestabilan inflasi.  Hanya saja negatifnya data AS membuat sentimen membaik terhadap rupiah.

Selain itu, rupiah juga mendapat dukungan dari target pertumbuhan PDB China dalam rapat tahunannya yang ternyata masih di level 7,5%.  Angkan ini sesuai ekspektasi di level 7,5% tidak seburuk seperti yang ditakutkan pasar.  Meski demikian, penguatan rupiah tertahan seiring penguatan dolar AS terhadap mata uang euro.  Laporan inflasi Eropa turun ke -0,3% dibandingkan sebelumnya 0,2%.

Karena itu, jika dikombinasikan dengan risiko geopolitik  Ukraina, ada potensi European Central Bank (ECB) pada rapat besok akan memberikan sinyal pemangkasan suku bunga karena pertimbangan inflasi yang terus merosot.  Akibatnya euro melemah dan dolar AS menguat sehingga membatasi penguatan rupiah.

Akhirnya  rupiah menguat meski dolar AS juga menguat terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro.  Indeks dolar AS menguat tipis ke 80,19 dibandingkan sebelumnya di level 80,13.  Terhadap euro, dolar AS ditransaksikan menguat ke level USD 1,3723 dari sebelumnya USD 1,741 per euro. [geng]


(Sumber : http://financeroll.co.id/feed/ )

Speak Your Mind

*

*